Dosen Antropologi Ilmu Politik
Universitas Malikussaleh, T Kemal Pasya, saat memberikan materi sosialisasi
Focus Group Discussion (FGD) di Harun Square Hotel
LHOKSEUMAWE - Untuk menjamin agar Pemilihan Umum
(Pemilu) serentak di Kota Lhokseumawe berjalan sesuai dengan ketentuan dan asas
pemilu, maka diperlukan adanya strategi pengawasan partisipatif tantangan dan
hambatan dalam pengawasan terhadap proses pelaksanaanya.
“Pengawasan
partisipatif saya rasa cukup efektif untuk melakukan pengawasan secara
maksimal, termasuk melakukan pencegahan pelanggaran yang akan terjadi nantinya
dilapangan,” kata Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kota Lhokseumawe, Teuku Zulkarnaen di sela-sela sosialisasi Focus Group Discussion (FGD) di Harun
Square Hotel, Kamis (9/11).
Teuku Zulkarnaen
mengatakan, keterlibatan berbagai elemen dalam pengawasan partisipatif dapat
mendorong terwujudnya pelaksanaan pemilu dengan harapan dan cita-cita yang bisa
berjalan dengan ritme suasana yang kondusif, aman, damai, tertib dan lancar.
“Partisipasi
masyarakat adalah sebagai sayap pengawasan pemilu. Maka hari ini melalui
sosialisasi FGD ini, kita ingin mendengar langsung kendala dan masalah apa saja
yang kerap dihadapi masyarakat serta pelanggaran apa saja pada pelaksanaan
pemilu sebelumnya baik itu di tingkat gampong-gampong maupun kecamatan,” ujar Teuku Zulkarnaen.
Sebutnya,
setelah mendengarkan semua persoalan dalam diskusi, baik itu masalah,
pelanggaran maupun kecurangan yang dilakukan oleh oknum tertentu. Maka untuk
kedepannya Panwaslu Kota Lhokseumawe bertekad bersama seluruh elemen
masyarakat, tokoh masyarakat dan stokolder agar untuk sama-sama membenahan agar
hal tersebut tidak kembali.
Dalam sosialisasi
tersebut mengahadirkan pemateri Dosen Antropologi Ilmu Politik Universitas
Malikussaleh, T. Kemal Pasya, dengan peserta dari partai politik nasional
lokal, Pemerintahan, Kepolisian, Kejaksaan, Akademisi, Tokoh Masyarakat, BEM
Perguruan tinggi, LSM, Ormas dan Ulama Kota Lhokseumawe.
Sumber : ajnn.net
No comments:
Post a Comment